Selamat Datang di Website Desa Wonosido Desa Wisata Wonosido, desa dengan sejuta kearifan lokal dan budaya #WonosidoMbudoyo

Artikel

Sejarah Desa Wonosido

30 Mei 2024 13:41:29  Admin  12 Kali Dibaca  Sejarah Desa

Sejarah

Sekitar abad 17 kerajaan Pajang runtuh. Berdirilah kerajaan Mataram di daerah hutan Mentaok yang rajanya pada waktu itu Danang Sutowijoyo dengan gelar Panembahan Senopati. Penduduk asli daerah hutan Mentaok yang pada waktu itu masih beraliran Animisme dan Dinamisme merasa terdesak oleh kebudayaan Islam yang pada waktu itu dibawa masuk oleh Panembahan Senopati beserta pengikutnya-pengikutnya.

Alkisah dengan terdesaknya penduduk asli daerah Mentaok itu, pergilah sekelompok penduduk yang dipimpin oleh Raja Jenggi (Paok) nama aslinya, bersama dengan Godheg putranya, Kontheng keponakannya, beserta Samparangin, dan Mranggi sebagai pengikutnya. Mereka pertama kali datang di daerah hutan tepi sungai, tempatnya sangat subur dan di daerah tersebut banyak tumbuh tanaman jahe. Dengan tanaman jahe itulah mereka bisa hidup untuk ditukar dengan bahan makanan ke daerah lain, maka daerah yang pertama kali mereka datangi tersebut diberi nama Bejahen.

Setelah bertahun-bertahun tinggal di daerah Bejahen, mereka pindah ke sebelah baratnya. Di daerah tersebut sudah ada penduduk aslinya, diantaranya beberapa wanitanya berparas cantik seperti putri-putri kerajaan. Dengan alasan tersebut tempat itu diberi nama Tamansari. Dari Tamansari mereka naik ke sebelah utara, yaitu daerah perbukitan yang tinggi dan banyak ditumbuhi pohon gedoya yang besar-besar, maka daerah tersebut diberi nama Gedoya, ke sebelah utara sedikit diberi nama daerah Ngaglik, karena keadaan tempatnya yang agak tinggi.

Dari perbukitan Ngaglik itulah mereka melihat di sebelah utaranya berupa hutan agak datar dan subur. Tetapi hutan tersebut banyak ditumbuhi tumbuhan menjalar berduri tajam, tumbuhan tersebut namanya duriwana (rihwana). Dengan kerja keras membuka hutan tersebut, maka lama-kelamaan didirikanlah suatu desa di daerah tersebut, dengan sulitnya membuka hutan duriwana dan banyak rintangan yang mereka hadapi, maka daerah tersebut diberi nama Wonosido. Wonosido yang artinya berawal dari hutan duriwana setelah dibuka dengan kerja keras dan banyaknya rintangan yang mereka hadapi alhasil bisa terwujud menjadi desa.

Di bumi Wonosido lah Raja Jenggi (Paok) bersama putra dan pengikutnya mulai hidup makmur dan sejahtera. Dengan alasan kemakmuran dan kesejahteraan tersebut maka daerah hutan duriwana juga disebut Bumireja. Dengan selesainya membuka hutan tersebut, juga dibarengi dengan lahirnya putra bungsu Raja Jenggi (Paok) yang diberi nama Wareng(tubuhnya kecil). Setelah Wareng dewasa mulailah mendirikan pemerintahan desa, dan beliau diberi kuasa untuk mengaturnya. Dengan kelebihan dan kebijaksanaannya dalam mengatur desa, maka Wareng dijuluki Kyai Wonosido karena beliau bisa mendidik dan mengatur warganya menjadi damai, aman, dan sejahtera. Dan beliau juga dinobatkan sebagai Lurah Desa Wonosido yang pertama. Dalam mengatur pemerintahan Kyai Wonosido membawahi empat (4) wilayah, yaitu:

  1. Wilayah Bumireja (sekarang Krajan)
  2. Wilayah Tamansari
  3. Wilayah Jurangcelong
  4. Wilayah Kedungwungu

Wilayah Bumireja dikendalikan sendiri oleh Kyai Wonosido, wilayah Tamansari dibantu oleh Bluwok dan Citranala, wilayah Jurangcelong dibantu oleh Bluwok dan Rasawana, dan untuk wilayah Kedungwungu dibantu oleh Bagor dan Bakir. Kontheng dan Samparangin bertugas menjaga desa Wonosido secara keseluruhan, Mranggi bertugas merawat pusaka dan senjata yang pada waktu itu dianggap keramat. Sedangkan Godheg putra tertua Raja Jenggi (Paok), pergi ke sebalah barat mendirikan desa Pamriyan. Demikian sejarah singkat terjadinya/berdirinya Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo yang digali dan diceritakan secara lisan dan turun-temurun oleh tokoh masyarakat/sesepuh Desa Wonosido yang bernama Padmowiryo.

 

Pembuka Sembunggani Desa Wonosido

  1. MBAH RAJA JENGGI (PAOK)
  2. MBAH KONTHENG
  3. MBAH SAMPARANGIN
  4. MBAH WARENG (KYAI WONOSIDO)
  5. MBAH CITRANALA
  6. MBAH BLUWOK
  7. MBAH MRANGGI
  8. MBAH RASAWANA
  9. MBAH BLUWOK
  10. MBAH BAGOR
  11. MBAH BAKIR

 

Penjaga Perbatasan

  1. TUAN BUYUTAN di WATU KUWUK/GROWONG yaitu antara Desa Wonosido (Bumireja) dengan Desa Kemranggen
  2. BUYUTAN TUAN di PAGER SENGARA yaitu antara Desa Wonosido (Bumireja) dengan Desa Pamriyan
  3. ANTARA LAUTAN di WATU MALANG yaitu antara Desa Wonosido (Jurangcelong) dengan Desa Pamriyan
  4. ANTARA DESA di MLIWIS yaitu antara Desa Wonosido (Jurangcelong) dengan Desa Sawangan
  5. SITEKEK di WRINGIN yaitu antara Desa Wonosido (Kedungwungu) dengan Desa Kaliglagah

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Arsip Artikel

01 Juni 2024 | 8 Kali
Arsip 2021-2025
01 Juni 2024 | 5 Kali
Arsip 2016-2020
01 Juni 2024 | 6 Kali
Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 12 Kali
Sejarah Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 9 Kali
Daftar Nama Kepala Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 2 Kali
SAPTA PESONA
30 Mei 2024 | 8 Kali
Beragam Potensi Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 12 Kali
Sejarah Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 9 Kali
Daftar Nama Kepala Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 8 Kali
Beragam Potensi Desa Wonosido
01 Juni 2024 | 8 Kali
Arsip 2021-2025
01 Juni 2024 | 6 Kali
Desa Wonosido
01 Juni 2024 | 5 Kali
Arsip 2016-2020
30 Mei 2024 | 2 Kali
SAPTA PESONA
01 Juni 2024 | 5 Kali
Arsip 2016-2020
30 Mei 2024 | 2 Kali
SAPTA PESONA
30 Mei 2024 | 12 Kali
Sejarah Desa Wonosido
30 Mei 2024 | 9 Kali
Daftar Nama Kepala Desa Wonosido
01 Juni 2024 | 8 Kali
Arsip 2021-2025
30 Mei 2024 | 8 Kali
Beragam Potensi Desa Wonosido
01 Juni 2024 | 6 Kali
Desa Wonosido

 Pemerintah Desa

 Agenda

Belum ada agenda

 Media Sosial

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jalan Wonosido Pamriyan
Desa : Wonosido
Kecamatan : Pituruh
Kabupaten : Purworejo
Kodepos : 54263
Telepon :
Email : wonosido.pituruh@purworejokab.go.id